Pesona Pora, Kec. Wolojita, Ende, NTT

Annisa.My.Id- Desa Pora terletak di sebelah timur kota Ende, di wilayah Kabupaten Ende. Dari kota Ende, desa Pora dapat dijangkau dengan kendaraan umum. Kendaraan umum bisa ditemui di terminal Roworeke, terminal di sisi timur kota Ende. Biasanya kendaraan umum yang mencapai Desa Pora adalah bis Damri serta bis- bis kecil seperti Trio Ale, Cerita, dan Dwi Beta. Dulu desa Pora hanya bisa dijangkau dengan bis kayu tetapi seiring dengan perkembangan transportasi dan perbaikan jalan, kini bis kayu sudah tidak dipergunakan lagi sebagai angkutan umum di desa Pora. Meski demikian, bis kecil yang menuju Pora hanya ada tiga jenis itu saja. Itupun dalam satu hari hanya sekali jalan ke kota Ende dan sekali jalan ke Pora. Pada umumnya bis- bis tersebut berangkat ke Ende pada waktu subuh, dari Ende berangkat lagi ke Pora sekitar jam 10 pagi. Untuk bis Damri, berangkat dari Ende sekitar jam 8 pagi dan jika mau berangkat dari Pora harus pesan melalui telepon atau sms ke sopir Damri agar di jemput di Pora, karena bis Damri tidak selalu lewat Pora, tegantung penumpangnya. Terkadang bila akan ke Ende dengan bis Damri, Damri menyelesaikan mengantar penumpang yang berangkat dari Ende baru kembali ke Ende lagi, biasanya berangkat dari Pora sekitar jam 3-6 sore. Sementara itu di daerah- daerah lain di kabupaten Ende masih banyak yang memanfaatkan bis kayu sebagai sarana transportasi umum. Bis kayu adalah angkutan umum sejenis truk. Truk besar yang bagian atas baknya ditutup dengan menggunakan seng dan dipasang kursi- kursi kayu yang berjajar di dalam bak. Biasanya bis kayu ada yang digunakan sebagai angkutan manusia, barang, serta kadang juga hewan. Penumpang menaiki bis kayu lewat samping bak truk dengan memanjat sisi samping bak dan masuk dalam bak. Sementara barang dan hewan biasa diletakkan di sisi belakang bak. Jika hujan turun, jendela- jendela yang terbuka ditutup dengan terpal atau semacamnya. Sementara untuk bis Damri dan bis- bis lainnya yang menuju Pora, layaknya bis pada umumnya. Penumpang berada di dalam, jika barang berlebih diletakkan di atas kendaraan.

Perjalanan dari kota Ende menuju desa Pora memakan waktu hingga 3 jam dengan jarak tempuh kurang lebih 70 km. Lamanya waktu yang ditempuh disebabkan oleh medan perjalann yang sangat unik. Maklum, pulau Flores ini adalah pulau yang penuh dengan bukit- bukit. Jadi sudah sepantasnyalah perjalanan dari Ende menuju Pora melewati bukit- bukit, meliuk- liuk, naik dan turun, melewati tepi tebing dan jurang, serta disuguh dengan pemandangan menawan. Banyak sekali dijumpai air terjun yang indah di tebing- tebing di sisi jurang, bukit- bukit berjajar indah sekali. Selain itu lama perjalanan juga dipengaruhi banyaknya penumpang dan sejauh mana rumah penumpang karena bis- bis itu biasa mengantar penumpang hingga depan rumahnya jika memungkinkan, jadi bisa masuk- masuk gang tanpa membayar uang lebih. Untuk biaya transportasinya Rp 20.000,00 sekali jalan, tetapi jika membawa barang cukup banyak, ongkos menyesuaikan.
Pada umumnya angkutan umum di Ende selalu membunyikan musik selama perjalanan. Hal ini semakin menyemarakkan suasana. Musik- musik khas daerah membuat perjalanan semakin berwarna.



Perjalanan menuju Pora akan melewati persimpangan jalur menuju Kelimutu, daerah yang terkenal dengan danau Kelimutu atau danau tiga warna. Kemudian juga melewati daerah Ndu’aria. Di daerah itu banyak penjual sayur dan buah segar yang menjajakan dagangannya di emperan jalan, bahkan hingga badan jalan. Akan tetapi hal itu tidak mengganggu jalannya transportasi. Udara di sana sangat dingin karena berada di ketinggian, yakni di puncak salah satu bukit. Biasanya begitu melewati daerah itu, sopir angkutan umum akan berhenti dan memberi kesempatan bagi para penumpang untuk membeli sayur- sayuran. Setelah para penumpang naik kembali, perjalananpun dilanjutkan.
Tak lama perjalanan akan melewati persimpangan ke desa Jopu dan kecamatan Wolowaru.  Jopu adalah jalan pintas menuju desa Pora karena jika melewati Wolowaru perjalanan memakan waktu lebih lama. Jika bis melewati Wolowaru akan ditemui jalan yang halus beraspal tetapi jika melewati Jopu, perjalanan seru pun dimulai.


Desa Jopu adalah salah satu dari rentetan desa wisata di Ende. Mulai desa ini dan seterusnya banyak ditemui pengrajin kain tenun khas Flores. Di kiri dan kanan jalan yang berupa rumah penduduk akan tampak banyak penenun. Akan tetapi kondisi jalan dari desa ini sampai ke desa Pora sangatlah memprihatinkan. Bisa dikatakan seperti sungai kering. Pasalnya jalan yang dulunya beraspal telah berlubang- lubang dalam dan terjal. Jika hujan turun deras, pengemudi bis tidak berani ambil resiko dan pasti akan melewati Wolowaru.
Selang belasan kilometer dari Jopu, sampailah ke desa Pora. Desa yang masih sangat asri. Letaknya tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah. Desa Pora terdiri atas 3 dusun, yakni dusun Waga, Pora, dan Nelu. Adat di desa Pora juga masih kental. Penduduknya ramah dan toleransinya sangat tinggi. Profil mengenai dusun Pora menyusul... J



1 komentar:

  1. Terimakasih ibu Anissa ,, sudah menceritakan tentang desa Pora,,,
    ...
    Ditunggu kedatangnanya kembali ke desa Pora :)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.