Rezeki dari Laut



Suatu kali kami berangkat dari waisai pada sore menjelang maghrib. Masih ditemani suami menuju tempat tugas. Matahari terbenam pada pertengahan perjalanan. Malam mulai gelap. Perahu terus melaju dalam kegelapan malam ditemani temaram sinar bulan.

Pada 3/4 perjalanan, kami tiba di sebuah pulau kosong bernama pulau Mamief pada malam hari. Bapak motoris menepi sebentar di dekat pulau Mamief untuk suatu keperluan. Kami tetap berada di dalam perahu sambil mencoba membuka hp. Menyalakan senter untuk melihat lebih jelas karena saat itu memang gelap sekali.

Kami kaget, tiba-tiba seekor ikan melompat masuk dalam perahu. Tidak, itu dua ekor ikan. Namun satu ikan segera melompat lagi keluar perahu. Satu ikan yang tersisa dipukul suamiku. Ikan yang bergerak- gerak di dasar perahu tersebut seketika lemas. Ukurannya lumayan besar, berwarna putih keabuan, dan bersisik. Mungkin ikan itu melompat untum mendekati sumber cahaya, pikir kami.

Kami bawa ikan itu sampai ke rumah. Lumayan, sampai kampung kami bisa langsung masak ikan. Bisa untuk lauk satu dua kali.

Tak tahunya, itu ikan enaaak banget dimasak. Dagingnya gurih, lunak, nyummmy... enak sekali. Entah ikan apa namanya, seperti ikan belanak bentuk dan teksturnya.

Hanya sekali itu kami mendapati ikan masuk sendiri ke perahu. Setelahnya tak pernah lagi, kecuali memang ikannya dipancing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.