Pernah menjalani LDR? Atau membayangkan LDR?
Berat loh dear.... beneran... dan ini salah satu ceritaku kala menjalaninya....
Malam itu tgl 29 Agustus 2023. Sebelum maghrib kusempatkan menelpon suami di jogja. Seperti biasa, posisiku berada di Kampung Sopen, Raja Ampat.
Kami menelpon dan berkomunikasi seperti biasa. Tiba2 sekitar jam 18.30 tidak ada suara dari ponsel. Kukira signal hilang. Kumatikan telepon dan coba menghubungi kembali. Namun apa daya, tiba2 ponselku mati layarnya. Sebelumnya memang sudah kusadari, ponsel ini mulai bermasalah lcd nya. Seperti menekan2 icon sembarang, dan ada garis2 biru. Tapi sebelumnya masih bisa sedikit kukendalikan. Nggak nyangka sama sekali malam itu lcd bener2 rusak. Kucoba restart, bisa keluar suara tapi lcd tetap mati. Ya sudah.. kuputuskan sholat maghrib dulu. Jika masih sempat mau jalan ke teman guru SMP untuk mengabari suamiku.
Selepas sholat maghrib, ternyata langit sudah gelap. Aku nggak berani keluar sendiri malam2. Apalagi masih banyak semak dan rerumputan. Takut ular. Yasudah, besok pagi saja baru kukabari suamiku. Cuma bisa berharap semoga malam ini aman, karena tetangga samping rumah baru ke kota Waisai dan pintu tumah tetangga belum bisa dikunci dari luar. Semoga nggak ada orang iseng.
Di sisi lain, suamiku di Jogja begitu khawatir. Takut ada apa2. Semalaman suamiku menelpon berkali2. Aku tahu, ponselku masih berdering tapi nggak bisa ngangkat telepon. Begitu terus berkali2 semalaman, dari jam 7, jam 8, jam 9, jam 2, jam 3 malam, hingga jam 6 pagi.
Betapa khawatirnya.... yang di sini khawatir di rumah ada apa2. Takut anak2 kenapa2. Yang di sana khawatir juga, ini kenapa nggak angkat telepon,apa sakit,pingsan atau kenapa. Kami saling mengkhawatirkan malam itu tapi tidak bisa berbuat apa2. Aku cuma berdoa smoga Allah swt jaga keluargaku. Alhamdulillahnya, nggak ada firasat buruk. Hatiku masih bisa terkendali. Semoga memang tidak ada apa2.
Sementara di Jogja, suamiku mulai mencari kontak teman2 dan tetangga di sini. Mencoba menghubungi. Tetangga samping rumah mengangkat telepon dan bilang pas di kota, teman guru SMP juga mengangkat telepon tapi tidak berani juga ke rumah sini karena sudah malam dan pikirnya mungkin aku kecapekan tadi siang menemani anak2 yang membersihkan sumur karena ponsel masih aktif dan tidak diangkat.
Akhirnya pagi2 sekitar pukul 6 teman guru SMP datang ke rumah, memastikan keadaanku. Alhamdulillah... padahal saat itu aku baru saja berencana ke rumahnya untuk pinjam ponsel. Langsung saat itu kuceritakan kondisi ponselku dan kupinjam ponselnya menelpon suamiku.
Syukurlah.. suami dan anak2 tidak ada masalah apapun, hanya khawatir semalaman tidak tahu kabar, akupun sama. Khawatir satu sama lain.
Begitulah kami... yang terpaksa terpisah jarak dan aku tinggal sendiri dalam kondisi hamil dan jauh dari warga sekitar. Bersyukur Allah swt senantiasa menjaga.
Hari itu, 30 Agustus 2023 suamiku menghubungi teman di Waisai dan langsung nitip beli hp baru.
Jangan sampai putus komunikasi lagi. Itu penting dalam hubungan keluarga. Mau dekat mau jauh, komunikasi adalah hal paling berharga dalam berumahtangga.❤️
Tidak ada komentar:
Posting Komentar